Selasa, 07 Desember 2010

Pasca Merapi

heyy!! ^^
Nih, diz menulis ini di kota Muntilan tercinta yang sempat diz tinggalkan beberapa minggu yang lalu selama beberapa minggu karena adanya bencana letusan Gunung Merapi. Jadi, tanggal 4 November yang lalu Merapi kan njebluk. Sekolah diz, Van Lith Muntilan Senior High School Dormitory, menyuruh semua murid-muridnya ninggalin sekolah, tapi harus dijemput pake mobil. Emang sih, gila aja kalo waktu itu pake motor, debu mabul-mabul, jarak pandang paling cuma berapa meter.

Ya udah, diz bareng beberapa temen numpang mobil om-nya tmen diz, namanya Annie. Annie nganter diz sama temen diz yang namanya Icha ke rumah eyangnya Icha di Jogja. Nginep diz di rumahnya Icha semalem. Terus besok paginya ada berita jarak aman jadi 25 km, rumahnya Icha 27 km... Yahh... say good bye lah saya ke keluarganya Icha yang ke Wonosari, diz ke rumah mbahnya diz di Wates.

Untungnya ortu diz lagi di Purwokerto ada acara. Ya udah, mereka langsung ke Wates jemput diz buat ke Bekasi. Nah, si Icha ikutan pulang, jadi Icha ke rumah mbahnya diz, terus kami bareng2 ke Bekasi (Icha ke Jakarta).

Sementara itu, ada beberapa temen2 diz yang nggak pulang kemana-mana. Temen2 diz yang cowok, berani dan gagah perkasa bersama beberapa alumni yang di Jogja membangun posko di Van Lith. Wah, pokoknya cerita mereka seru banget deh. Dari menghadapi pengungsi yang banyak maunya, kekurangan logistik, kelebihan logistik, dan yang paling bikin diz ikutan ngeri waktu jarak aman jadi 25 km. Padahal sekolah diz 18 km. Wah, diz diceritain mereka rada pusing juga mikirin mengungsikan pengungsinya gimana.

Yah, pokoknya semuanya udah berakhir. Muntilan sudah mulai menghijau lagi setelah beberapa waktu pemandangannya abu-abu melulu, bikin sakit mata. Thanks God...

Oya, selama 2 minggu diz di Bekasi, diz gak cuma diem di rumah lhoo... Sekolahnya diz udah koordinasi sama Depdiknas supaya murid-muridnya bisa sekolah di sekolah mana aja. Kan murid2 Van Lith dari macem2 daerah, ya udah kami sekolah di tempat pengungsian masing2. Diz ditempatin di SMA Negeri 1 Bekasi. Temen2 di sana ramah2 dan baik2, seru2 pula. Pokoknya diz betah2 aja sekolah di sana. Tapi kewajiban dan kecintaan diz sama Van Lith membuat diz balik lagi ke muntilan, kota sederhana tercinta ini, meskipun kadang2 diz jenuh sama Van Lith.

Gak ada orang yang bener-bener sayang sama sekolahnya atau bener-bener benci sama sekolahnya. Yang ada orang yang bener-bener sayang sekaligus bener-bener benci sama sekolahnya. :"P

I Hate Van Lith 100%, I Love Van Lith 100%, I "heart" Van Lith 200%. :"D

Terus, di Muntilan kan kena ujan pasir. Wah pokoknya pasir melimpah banget di jalan-jalan di halaman. Tapi kayaknya gak bisa buat di
bikin bangunan deh. TT

Untung sekarang udah musim ujan, jadi gak terlalu berdebu lah. Debunya larut dalam air.

Meskipun di sini semua udah mendingan, tapi buat temen2 yang masih mau ngirim bantuan gak usah ragu lho.. Soalnya masih banyak saudara2 kita yang di lereng merapi yang kehilangan harta bendanya. Kalo mau kirim aja ke sini:

Rekening POSKO VL PEDULI MERAPI : BRI a.n Br. Albertus Haryadi rek: 0251-01-013946-505 Mandiri 137-00-0648100-2 Martinus Satriyo Hadiwibowo.


Bantuan kalian gak pernah telat! ^^

Merapi... Seratus tahun lagi ya sampe kayak kemarin lagi...

V,
dia...Z

Minggu, 10 Oktober 2010

"Sakit Hati"

Semua sudah clear! Semua sudah jelas, semua sudah pasti!
Tapi kenapa hatiku sakit sekali?

V,
dia...Z

Sabtu, 02 Oktober 2010

October has come! :"D

Selamat Hari Kesaktian Pancasila (01 Oktober)! Semoga nilai2 Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi dan keadilan selalu tertanam dalam masyarakat Indonesia selama-lamanya, amin.

Sudah bulan Oktober aja ya, berarti diz udah hidup kurang lebih 15 bulan di Van Lith Senior High and Dormitory di suatu sudut kecil di Kabupaten Magelang, tepatnya di Muntilan tercinta ini. Banyak hal yang diz udah lebih pahami di sini. Kebersamaan, ramah-tamah, persaudaraan, kerja keras dan juga cinta.... :") Tempat ini emang diz benci sekaligus cintai dan setelah lulus nanti, diz pasti bakalan sangat merindukan tempat ini.

Ngomong soal cinta, diz punya pemahaman baru di sini. Dulu diz punya prinsip "Cinta itu harus memiliki". Karena dalam kepercayaan yang diz anut, perkawinan/pernikahan hanya akan berakhir pada maut bukan pada meja hijau. "Karena yang telah dipersatukan Tuhan, tidak boleh dipisahkan oleh manusia". Namun di sini diz mulai belajar dan menerima, bahwa "Cinta tidak harus saling memiliki", dan diz mengalaminya sendiri...

Tapi diz pernah nonton film cin(T)a. Tau kan? Pokoknya ceritanya tentang cowok Katolik dan cewek Muslim yang saling mencintai, namun tidak bisa saling memiliki. Sedih ya...

Kenapa Tuhan mempertemukan orang-orang untuk saling mencintai, tapi tidak bisa saling memiliki? Padahal dalam pernikahan, harus saling memiliki satu sama lain.

Mungkin diz harus hidup lebih lama dari Maret 1994-Oktober 2010 untuk lebih memahami lagi.
:")

V,
dia...Z

Senin, 13 September 2010

Aku Punya Impian…

Untuk menjadi seorang broadcaster kelak. Terutama untuk menjadi penyiar. Karena, seluruh kerja crew, kameramen, wartawan, sampai penata rias dan penata cahaya, tersampaikan kepada pemirsa melalui penyiar. Istimewa, dan juga penghasilannya lumayan. Hehehe… ;”D
Satu lagi impianku, yaitu untuk menjadi seorang ibu dengan 5 orang anak.
Hehehe, tapi suami zaman sekarang mana sih yang bisa memenuhi impianku yang satu ini?
Tapi andaikan kamu hanya punya satu orang anak, kelak dia tumbuh besar, jadi orang sukses di negeri orang yang jauh.
Lalu suatu hari, pendamping hidupmu, belahan jiwamu, pergi meninggalkanmu, tidak bisa lagi di sisimu untuk selama-lamanay, dan anak semata wayangmu itu tidak bisa datang menghiburmu.
Ada kemungkinan kan kamu juga ingin menyusul belahan jiwamu dengan mengakhiri hidupmu juga?
Tapi bayangkan lagi kalau kamu punya 5 orang anak. Pasti salah satu dari mereka dapat datang dengan segera untuk menghiburmu. Setidaknya kamu akan merasa punya alas an untuk hidup. Hidup untuk anak-anakmu…
Haahh, kalo membayangkan hal2 kayak gini, diz jadi pengen cepet2 gede.
V,
dia…Z

Cinta Terlarang

Ada yang tau gak rasanya mencintai sesorang yang gak boleh dicintai? Diz pernah mencintai orang yang gak boleh dicintai.
Orang itu sebetulnya adalah milik seseorang, tapi diz mencintainya. Dan dia juga mencintai diz….
Tapi kami gak bisa mengkhianati Dia yang telah memiliki orang yang diz cintai itu. Karena Dia… adalah Teman Terbaik kami berdua. Dan orang yang diz cintai udah punya komitmen dan janji dengan Dia.
Takdir itu aneh ya?
Kenapa Tuhan mempertemukan kami berdua? Membiarkan kami saling jatuh cinta? Padahal Tuhan tahu cowok itu gak boleh diz cintai!
Akhirnya, semua pilihan ada di tangan orang yang diz cintai. Meninggalkan Teman Terbaik kami demi aku, atau meninggalakan aku demi Teman Terbaik kami.
Dan akhirnya… orang yang diz cintai memilih yang terakhir.
Dia gak memilih sendiri sih… Diz juga yang minta supaya dia meninggalkan diz.
Karena… bagaimanapun sakitnya meninggalkan/ditinggalkan sungguh gak enak yang namanya punya hubungan cinta terlarang.
V,
dia…Z

Minggu, 25 Juli 2010

New Juniors of My School!

Well, sekarang diz udh jadi kakak kelas lho... uhuy! X"P
Seru lho... ngerjain adek kelas... Nyuruh mereka ngasih surat cinta ke cowok / kakak kelas yg mereka suka, nyuruh mereka nembak atau joget-joget di tengah lapangan, emang udah kayak wewenang tersendiri buat kakak kelas. ;"P
Bukan bullying lhoo... cuman ngerjain. X"P

Tapi, kenapa yaa, kok saya merasa angkatan di bawah saya ini lebih manja dari angkatan di bawah saya? Diz kan sekolah di Dormitory School, jadi anak-anaknya harus kuat dan perkasa seperti diz. hehehe
Musti bisa dan mau nyuci sendiri, nyapu ngepel ngosek wc, bisa beradaptasi dengan baik, hidup sederhana, ramah sama orang, mau membuka diri, dll.... Tapi mereka malah males nyuci, pengennya disediain mesin cuci (hey! This is dorm, guys! Not your own home!), gak mau makan makanan yg udah disediain asrama.... Gitu-gitu deh!

Hmmh, mungkin dulu kakak-kakak kelasnya diz juga nganggep angkatan diz kayak gitu yaa?? Kan masih kebawa-bawa rumah juga....

Mungkin saya masih menilai secara subyektif?

V,
dia...Z

Sabtu, 27 Maret 2010

Homestay Van Lith Muntilan SHSD Gen. XIX, Gantang- Kadileben, Sawangan

Waa, seru bgt deh kmaren homestay di Desa Gantang. Diz ampe ketagihan dan pengen balik lagi. Bener2 pengalaman sekali seumur hidup yang tak terlupakan! >.<>
  • kegiatan tahunan khusus kelas X Van Lith Senior High School Dormitory, sebagai pengisi waktu libur saat kakak2 kelas XII pada UN.
  • yaitu, anak2 kelas X Van Lith SHSD diwajibkan untuk menginap di rumah penduduk yg KLMT (Kecil Lemah, Miskin dan Tersingkir) di daerah pedesaan, dgn tujuan anak2 Van Lith ikut ngerasain gmn hidup sebagai orang yg KLMT.
  • Nah, Klo di-Indonesiakan, "homestay" kira2 artinya "tinggal di rumah"... (^^'?)
    Yahh, gitulah kira2 definisi dari "homestay".

    Jadi...
    Hari Minggu, tgl 21 Maret, aku bareng tmen2 seangkatanku ank. 19 naik TRUK (sekali lagi TRUK) (baru pertama kali saya naik truk. Sensasinya gimanaa gitu.) Kami "diangkut" ke daerah Sawangan. Ada 4 truk, 2 truk ke Gantang, 2 Truk ke Kadileben. Di Kali Gantang (atau kali apa ya? Diz gak tau ding namanya) keempat ruk berpisah menuju daerah masing2.

    Habis itu, kami kumpul sebentar di kapel di masing2 wilayah, dan akhirnya dijemput oleh orangtua asuh; Bapak/Ibu yang punya rumah yang bakal kami tempatin. Saya serumah sama temen sekelas saya, Vicky. Kami cuma diberitau siapa nama kepala keluarga yang akan kami tempati, kami gak dikasi tau giman watak beliau, keadaan rumah de-el-el. Cuma dikasih tahu nama bapak asuh kami Pak Nurgianto, dan kami akn tinggal di Lingkungan Gantang 1.

    Dann...
    kami disuruh mengikuti seorang bapak. Masuk gang kecil, belok2, dan akhirnya sampai di sebuah rumah yg kecil dan berlantaikan tanah. Abis kenalan, basa-basi sama bapak dan ibu, kami istirahat sambil cerita2. Besok baru deh...

    The adventure was begun....

    Kami bangun pagi, bantuin ibu masak, ke ladang, bantuin ngitung bambu dan ngarit. Diz bener2 ngeras diz gak berguna apa-apa. Soalnya diz gak bisa (dan gak dibolehin sama bapak-ibu) buat ngangkat yang berat2. Ibu asuhku, walaupun umurnya udah sekitar 50-an, kepala dan lehernya kuat lho buat ngangkat bebean rumput buat pakan sapi kira2 1 kwintal. O.o ckckckck, saya saja yg bru 16 tahun gak bisa...

    Trus pulang, mandi, masak makan siang, istirahat, sorenya ngeteh bareng bapak sambil cerita2.

    Eeehhh, maksudnya "istirahat" di atas itu... tidur siang. :"p
    Abiss, bapak ibu pasti gak ngebolehin aku ma Vicky ikut ke ladang klo udh siang. Yaudah. Yang bisa kami lakukan hanya menunggu sambil bobok. Ataumain ke rumah temen2 yg lain yg jga ditempatin di Gantang 1. Ada Jumi, Miun, Dini, Dewi, Aldo, David, Adit dan Ciput. Malah ada temen2 yg dari Kadileben main ke Gantang. Wuiihhh, padahal butuh waktu 1,5 jam lho, Gantang-Kadileben.

    Trus, klo udah sore, ngobrol ama bapaknya. Bapak cerita, hidup jadi petani itu susah, hanya dengan pinjaman modal, mereka harus bisa berusaha mengembalikan modal tersebut dengan hasil panenan. Tapi... kadang2 harga2 bisa sangat turun. Cabe sekilo cuma dihargai 5-8ribu. Bayangin! Dari benih ampe berbuah butuh waktu kurang lebih 6 bulan. Belum pupuknya, air klo gak ujan, dan alat bahan lainyg gak murah, akhirnya cuma dihargain segitu. Belum tentu Bapak-Ibu bisa balik modal.

    Tapi, meskipun kayak gitu, anehnya, mereka masih bisa tersenyum, dan memeberikan segala yang terbaik bwt aku ma Vicky. Klo sore2 digorengin tape, dan dibuatin teh anget manis, bener2... mereka memberi dari kekurangan mereka, buakn dari kelebihan mereka.

    Dari bapak dan ibu, diz bner2 belajar arti "menghargai" dan "bersyukur". :")

    Dah lanjut. Abis ngobrol2, bantuin ibu masak lagi, makan malem, ngobrol dikit, trus bobok.

    Kira2 gitulah siklus idup diz selam di Desa Gantang sampe hari kamis tanggal 25 Maret. ^^

    Oy, hari Selasanya, tgl 23 Maret, Anak2 dari SMTIK PIKA Semarang (moga2 saya gak salah ketik) juga dateng ke desa Gantang bwt Homestay. Trus anak Van Lith ma Anak PIKA kenalan, saling silaturrahmi (baca: tukeran alamat fb), dan kerja bareng di ladang metik cabe. X"P
    Nice to know you, PIKA! Salam dari Muntilan!

    Yap, gitulah pengalaman saya selama homestay di Desa Gantang. Dari yg gempor ke ladang, kaget begitu tau di sebelah dapur ternyta langsung kandang sapi, seneng but capek plus tambah item waktu manen cabe bareng anak2 PIKA, itu semua jadi pengalaman idup yg bakal diz inget sampe kapan pun.

    Trus...
    hari Kamis tanggal 25 Maret, paginya aku metik cbe bareng anak2 PIKA, ladangnya gak terlalu luas dan banyak pekerja (rame2, bo), selesainya sebentar.
    Lalu, pulang dari ladang, aku ma Vicky mandi trus packing buat pulang. Abis makan, kami pamit pulang. Sedihhh banget rasanya musti ninggalin bapak ibu yg udah baik banget ama kami berdua. Diz jadi kangen mereka dan pengen balik lagi nih.. >.< :"( Diz nahan air mata waktu itu... takut klo nangis, bapak-ibu malah ikutan sedih... Setelah pamit, akhirnya diz pulang juga ke asrama (masih pake TRUK). Dan balik lagi ke rutinitas asrama-seklah... Well, dari pengalaman ini, diz ngrasa bnyak bgt belajar. Didesa itu, sopan santun, ramah tamah, masih mengakar dengan kuat dan masih diterapkan. Tiap kali diz jalan2, pasti org2 bilang, "Monggo, Mbak--Mari Mbak," atau, "Pinarak, Mbak?--Mampir Mbak?" Padahal, mereka kenal aku aja enggak.
    Klo dibandingin ama Bekasi... klo kita disapa orang di jalan, pasti malah bingung, malahan nganggep yang nyapa gila, gak kenal juga... Sadly, paling engga buatku.

    Hidup bersama Pak Nur dan Bu Tutik selama 5 hari itu bner2 membuka mataku. :")
    Diz berharap, klo diz udah gede, diz bisa balik ke Desa Gantang bwt ngbantuin masyarakat di sana yg bener2 berkekurangan.

    Desa Gantang... I love that place so much.
    I will come back again, sometime. I promise.

    V,
    dia...Z

    PS:
    1. Sayang banget diz gak punya kamera dan emang gak boleh bw selam homestay. Padahal banyak pemandangan bagus dan pengalaman berkesan utk dipotret. T_T
    2. This article also can be read on my fb note. Click here.

    Sabtu, 13 Februari 2010

    Sometimes...

    I'm all alone...
    Don't know where to go...
    Don't want to speak...
    Don't want to eat...
    Don't want anything...
    I'm just like a sick...

    I'm broken heart...
    I don't know.
    Why don't I cry???

    Maybe because I just have known before...
    I have a feeling...
    That this will be coming...

    Sigh!

    V,
    dia...Z

    Minggu, 03 Januari 2010

    Glad to know, This is 2010!

    Happy New Year everyone!

    Seperti di semua majalah, yang selalu menyerukan tiap akhir tahun, "New Year, New You". Well, diz juga merasa baru. ^^

    Bener deh. Diz bener2 ngrasa baru setelah masuk dorm. Nilai2 diz di sekolah tambah bagus karena diz tinggal di dorm. Otomatis lho, kan di dorm belajar terus, hampir gak ada waktu buat maen2. Trus di dorm diz turun BB 7 kg (just believe it pal, just believe it. ;"P). Makan di sana kan teratur banget...

    Bener deh. Di tahun 2010 ini, diz merasa berubah banyak, dalam berbagai segi dan lebih baik! \^0^/

    I hope you all feel the same too. ^^

    Bentar lagi diz balik ke dorm... tapi diz ngrasa, ok banget. Diz bisa ngelepas semua di Bekasi lebih ringan daripada waktu liburan Lebaran kemarin. Memang, diz harus bisa lebih tough dari sebelum2nya. Doakan diz yaa..

    Happy New Year!


    New Year Myspace Comments