Sabtu, 03 Maret 2012

Menikah Secara Katolik

Aku tadi ngerjain essay agama tentang Pernikahan Katolik. Ada satu pertanyaan: "Menurutmu, apa yang paling penting dalam pernikahan?"

Aku jawab: "Yang pentiong dalam pernikahan adalah ketika masing-masing pihak sudah dewasa, mantap dalam memilih. Saya memilih dia, dan dia juga memilih saya, secara sadar dan teguh hati, tahu resiko, tapi juga mensyukuri apa adanya kami berdua. Siap menerima konsekuensi dan segala kondisi yang ada. Karena, Pernikahan Katolik itu serius sekali; meliputi sifat-sifat: (1) Kudus, yaitu tanda kehadiran cinta kasih Tuhan dalam cinta antar manusia; (2) Monogami, hanya 1 istri dan 1 suami; dan (3) Kekal, hanya Maut yang boleh memisahkan."

Terus aku mikir... Kalau kayak gitu, berarti aku belum siap nikah. (ya eya lah...) :p

Kalo kayak gitu, berarti aku juga bisa nggak memilih untuk hatiku dulu. Menunggu, sampai hadirnya orang yang tepat, bukan Mantan no. 1, atau si Mantan no. 2, atau si Mantan Gebetan no. 1.

The Right Person.

Who is gifted from God just for me. (Thanks a lot, God...)

Who is getting ready because he will receive me from God too. :)

So I am getting ready too, now. :D

Siapa yaa...???

Kalo gue sih berharapnya ntar ketemu dia di UI, jebolan Johanes de Britto, atau Canisius College, atau PL Jakarta.... (Ngarep banget!!! ^_^" Tapi emang sekolah-sekolah yang gue sebutin anaknya manteb semua lhoo... ;p) Yang ganteng, baek, kacamata, suka baca, pinter, Katolik, lebih tua, gaya hidupnya seimbang dan setara sama guehhh... ;P ;P (Ngarep aja terooosss!!)

Tapi biasanya malah dapet cowok yang urakan, sporty, bandel, dan labil kayak Mantan no. 1. ( -__-)"

JDERRR!!!

*dapet inspirasi dari Yang di Atas*

"Carilah, maka kamu akan mendapat."

Oke, Yesus, saya mencari.

V,
dia...Z