Kamis, 02 April 2009

Bekasi

kota di mana diz lahir, tinggal, sekolah, (dan takutnya kawin dan mati jga di sini, hwaa...) ternyata punya kenangan yg kelam dan suram juga. Yah, skrg jga masih suram sih.... Tapi tragedi yg mw diz ceritain skrg, bner2 nunjukin klo Bekasi jga punya kenangan patriotik sendiri, yg ternyta lumayan seru dan seram juga, dan sadis...
Baca aj deh cerita yg diz ambil dari buku Sejarah dan Budaya Kota Bekasi ini....
Tragedi Kali Bekasi
(mungkin yg tinggalnya di Bekasi, tapi ga tw di mana Kali Bekasi (kebangetan!), letaknya itu deket Stasiun Bekasi, deket menara Extra Joss itu lho…. Kalo dari Terminal Bekasi, lewat jalan arah ke Unisma. Kali Bekasi nya ada di kanan jalan.)
Ketika kira2 tgl 19 Oktober 1945, setelah Indonesia merdeka, ada sebuah kereta api yg mmbw tawanan tentara Jepang yg klah perang. Merka diturunkan di Stasiun Bekasi, krna salah seorg tawanan itu mmbw snjata gelap. Tawanan yg jumlahnya 90 itu dibw ke Rumah Pegadaian yg di jdi kan penjara sementara.
Rakyat Bekasi mempunyai dendam kepada para penjajah yg telah menyiksa keluarga mereka sampai mati dan memperkerjakan paksa mereka. Pokoknya, para penjajah yang masuk Bekasi, nasibnya harus mati. Katanya, hutang nyawa bayar nyawa.
Setelah solat Magrib, sebagian pemuda dan rakyat Bekasi yg merasa benci sama para penjajah, sembunyi2, masuk ke Rumah Pegadaian. Pinto yg dikunci dirusak. Setelah itu, satu-satu dibawa ke jembatan Kali Bekasi. Masing-masing mereka disuruh jongkok sambil berdoa, lalu leher dan kepala mereka di… ehh.. dipotong…. Serem y.. (+.+)
Pada saat itu, Kali Bekasi berubah warnanya menjadi merah oleh darah tentara Jepang… mayatnya dikubur di sekitar Kali… kta nya sih udh dipindah… tapi kok gak yakin y….
Pemerintah pada saat itu amat kaget mendengar kejadian itu. Pihak Sekutu juga tidak bisa brbuat apa2. Laksamana Maeda (hayo cpa?? Gak tau juga lagi. Dy tentara Jepang yg rumahnya dipake bwt ngebikin naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.) yg punya tanggung jwb memulangkan tentara Jepang dari Indonesia, protes ke Pemerintah Indonesia. Katanya, kejadian itu merupakan kejadian yg paling kejem, sadis, biadab, dan masyarakat Indonesia telah melanggar perjanjian.
Supaya kejadian kyk bgini gak terulang lagi, Presiden Soekarno sendiri datang ke Bekasi untuk bicara. Katanya, waktu mobil Presiden Soekarno sampai di Bekasi, mobilnya dikepung sama pemuda setempat karena dikira penjajah. Setelah tahu klo itu Soekarno, merka langsung tenang dan hormat. Soekarno gak marah, ia memuji rasa patriotisme rakyat Bekasi. Tapi beliau memberi saran, bahwa kemerdekaan yang udh direbut dari penjajah, jangan ampe keluar dari relnya. (Ada yang ngerti maksudnya ‘keluar dari rel’? kok diz gak ngerti, y?)
Nah, sekarang, kadang2 air Kali Bekasi kalo magrib-magrib warnanya berubah merah… ada setan tanpa kepala bawa2 senapan…. Ada yg berani uji nyali?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar